Menjalani Peran Sebagai Ibu Baru Tanpa Ibu

Kata orang, setelah menjadi seorang ibu akan tetap butuh sosok ibu. Lalu bagaimana ketika kita menjalani peran sebagai Ibu Baru Tanpa Ibu ?Ibu Baru, Tanpa Ibu

Aku ingat betul perjuangan ku saat mengandung anakku, Austin. Saat aku hamil 2 bulan, papaku meninggal karena sakit jantung yang sudah lama dideritanya. Lalu 2 bulan kemudian mama ku juga meninggal karena sakit kanker nya. Sebelum mama ku meninggal, beliau berkata “Kamu harus lebih kuat setelah jadi ibu, karena nanti kamu yang akan didik anak anak kamu. Doakan anak anak mu dengan baik, karena ketika jadi ibu, doamu akan lebih cepat diwujudkan tuhan“. Itu yang selalu aku ingat sampai saat ini. Mama ku adalah wanita tertangguh dan terbaik yang selalu menjadi Role Model hidupku, tapi aku pun tidak tahu bagaimana melewati peran menjadi ibu baru ibu.

Baca Juga : Mengatasi Anak Susah Makan

Suami Hebatku. Penopang Perjalanan menjadi Ibu Baru Tanpa ibu

Memasuki dunia sebagai seorang ibu baru adalah perjalanan yang penuh tantangan dan belajar tiada henti. Aku selalu sedih saat mengingat bagaimana aku melewati proses menjadi ibu baru, tanpa ibu. Rasanya semua ibu baru sepertiku pasti ingin ada ibu yang mendampingi dan membantu me ngurus anak kita, tapi aku cukup beruntung karena suamiku selalu mendampingiku saat proses ini. Aku ingat betul saat aku melahirkan, suamikulah selalu mendampingi ku dan membantu ku mengurus anakku yang baru lahir.

ibu baru, tanpa ibu

Pendamping Setia Saat Belajar menjadi Ibu Baru tanpa ibu

Setelah aku melahirkan caesar anakku yang pertama, Austin. Suami ku langsung belajar dengan suster bagaimana membersihkan popok anak dan juga belajar memandikan anak. Saat itu Suami ku mengurus anakku secara penuh saat aku recovery setelah operasi caesar. Meskipun suami ku kerja di pagi hari, Suami ku selalu bergantian jaga malam saat anakku terbangun.

Proses menjadi ibu baru tanpa ibu adalah proses terberat dalam hidupku dan suamiku selalu mengerti bahwa ada hari-hari di mana aku hanya ingin menangis, butuh tidur lebih lama, atau sekadar ingin duduk diam tanpa gangguan. Dan dalam pengertiannya, dia memberikan ruang untukku sembari memastikan semuanya tetap terkendali.

Membagi Tugas, Membagi Cinta

Di tengah semua rutinitas mengurus anakku dan juga mengurus rumah, suamiku tidak pernah lepas tangan. Dari pekerjaan rumah, mengurus bayi kami, dan mengorganisir Daily Essensial Bag  dia melakukannya dengan cinta tanpa mengeluh. Walau suamiku juga sibuk bekerja, tapi dia selalu tetap berusaha membantu ku mengurus semuanya. Bukan hanya aku yang merasakan cintanya, tetapi juga anak kami yang beruntung memiliki ayah sehangat dia.

Penutup

Menjadi ibu baru tanpa ibu adalah hal yang sangat berat dilalui, tapi Allah maha pengasih maha penyayang akan selalu memberikan kekuatan pada kita dan memberikan orang terbaik di samping kita untuk melaluinya. Suamiku bukan hanya suami yang hebat, tetapi juga ayah yang luar biasa untuk anak kami. Terima Kasih, Suamiku Untuk semua lelah yang kau pikul bersama, untuk semua cinta yang kau tunjukkan tanpa batas, aku merasa beruntung memilikimu sebagai partner dalam perjalanan ini. Bersamamu, aku tahu bahwa kita bisa melewati segala tantangan menjadi orang tua baru. Dan untuk Mama ku, Terimakasih telah mendidik ku sebaik mungkin, Nanti kita ketemu lagi setelah tugas ku mendidik anak anakku sudah selesai.

Bagikan ke :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to Top