Menjadi orang tua adalah perjalanan yang penuh dengan pelajaran, baik untuk anak-anak maupun orang tua. Sebagai orang tua, kita punya prinsip parenting yang bisa memberikan kebijaksanaan dan keterampilan kepada anak-anak kita yang akan berguna sepanjang hidup mereka. Namun di era zaman sekarang, parenting bukan hanya tentang mengajarkan hal hal baik kepada anak, tapi juga tentang mengajarkan tujuan dan batasan batasan pada diri anak.
Baca Juga : Smart Plug: Sahabat Cerdas Ibu Rumah Tangga Modern
Satu hal yang saya terapkan pada anak saya adalah supaya mereka selalu berusaha dan melakukan yang terbaik yang mereka bisa. Seperti saat belajar berjalan, saya akan membiarkan anak saya jatuh dan bangun dan selalu mengatakan “Good Job, Ayo Bangkit Lagi”. Untuk beberapa orang mungkin tidak setuju dengan saya dan mengatakan bahwa seharusnya saya menjaga anak saya supaya tidak jatuh, tapi menurut saya anak harus belajar gagal dulu dan belajar untuk tetap selalu berusaha. Saya tau bahwa gaya parenting saya mungkin bisa berhasil ataupun bisa gagal, namun itu tidak menjadi masalah asal saya selalu belajar untuk diri saya dan anak anak saya.
Prinsip Parenting yang Tidak Saya Ajarkan kepada Anak Saya
- Selalu Mengutamakan Orang Lain
Saya mengajarkan anak saya pentingnya kebaikan dan empati kepada orang lain, karena itu merupakan sifat sifat yang penting. Namun saya mengajarkan mereka untuk menetapkan batasan dan selalu memprioritaskan kebutuhan mereka sendiri pada saat saat tertentu. Contohnya saat anak saya austin memiliki mainan dan mainannya direbut paksa oleh anak lain, saya selalu mengajarkan kepada anak saya bahwa anak saya berhak untuk mempertahankan mainannya dan menolak jika tidak diminta dengan cara yang baik. - Menjadi Sempurna
Saya mengajarkan kepada anak saya untuk selalu melakukan yang terbaik yang mereka bisa dan tidak menyerah untuk semua hal dalam hidup mereka salah satunya untuk ketidaksempurnaan. Mengajarkan mereka bahwa membuat kesalahan dan ketidaksempurnaan adalah bagian dari pertumbuhan. - Dapat Mengontrol Tindakan Orang Lain
People Hurt People,walau terdengar kejam tapi ini adalah hal yang pasti kita alami di hidup kita. Kita adalah manusia dan tidak ada yang sempurna dari manusia. Saya tidak akan mengajarkan anak saya untuk mengontrol tindakan orang lain karena memang tidak akan bisa. Yang bisa kita lakukan hanya mengontrol reaksi atas tindakan orang lain. (Baca Juga : Mengatasi Anak Susah Makan) - Menghindari Konflik dengan Segala Cara
Dulu saya selalu berfikir bahwa menghindari pertengkaran dan menjaga kedamaian adalah hal yang penting untuk membawa hubungan yang harmonis. Namun hal ini terkadang membuat ragu untuk membela diri atau menyuarakan pendapat. Maka dari itu, saya tidak akan mengajarkan hal ini karena saya mau anak anak saya tumbuh menjadi pribadi yang kuat dan punya kebebasan untuk menyuarakan pendapat mereka. Sekarang saya memahami bahwa konflik yang sehat penting untuk pertumbuhan pribadi dan hubungan yang kuat. - Membuat Semua Orang Menyukaimu
Terkadang dalam hidup, orang tidak menyukai kita (Walaupun ini juga sulit untuk saya) Namun hal ini tidak jadi masalah. Begitu juga dengan orang lain yang tidak suka dengan anakku. Pernah ada 1 waktu anakku Austin yang sangat ramah menyapa wanita muda, namun wanita itu cemberut saat melihat anakku. Aku bilang pada anakku “Austin tidak apa apa ya jika ada orang yang cemberut ke kamu walaupun km udah tersenyum ke mereka. Yang penting Austin tetap jadi diri Austin apa adanya yang ramah“. Kita tidak perlu merubah diri kita apa adanya hanya untuk disukai orang lain kan.
Penutup
Menjadi orang tua adalah tentang belajar dari kesalahan kita sama seperti membimbing anak anak kita. Mom, dalam realita anak anak kita pasti akan terjatuh. Mereka akan terluka dan kehidupan akan menjatuhkan mereka. Namun yang paling penting adalah “Apa yang kita lakukan untuk mempersiapkannya.”